Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Beternak Lele di Ember, Kecil Menjadi Besar

 

cara beternak lele di ember

Beternak lele di ember memungkinkan budidaya ikan lele yang efisien dan ekonomis. Ini juga menjadi ajang latihan atau pembelajaran jika nantinya anda serius budidaya lele skala besar. Berikut penjelasan detil yang mencakup setiap aspek penting dari proses ini.

Pemilihan Ember yang Tepat untuk Budidaya Lele

Ember yang digunakan harus memiliki volume minimal 40 liter untuk menyediakan ruang yang cukup bagi lele. Ember plastik merupakan pilihan ideal karena tahan terhadap cuaca dan mudah ditemukan. 

Ember harus ditutup agar ikan tidak lompat keluar, tetapi ember juga harus memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara. 

Di bagian bawah atau di samping ember sebaiknya dibuatkan pipa untuk saluran pembuangan untuk mencegah penumpukan kotoran / faeces dari ikan lele tsb. 

Pencahayaan juga perlu diperhatikan, cukup sinar matahari pagi dapat mempercepat pertumbuhan lele. Hindari ember terkena air hujan langsung, karena dapat mengubah kualitas air dalam ember.

Menyiapkan Air dalam Ember

Siapkan air PAM atau air sumur yang jernih dengan ketinggian 80% dari ketinggian ember. masukkan 1/2 sendok teh garam untuk mencegah tumbuhnya bakteri yang merugikan.

Biarkan air selama sekitar 3-4 hari agar pH air stabil dan nyaman untuk dimasukkan bibit ikan lele.

Proses Penebaran Benih Lele

Untuk satu ember berukuran 40 liter, penebaran benih lele sebaiknya tidak lebih dari 15-20 ekor. Untuk ukuran panjang benih ikan bebas saja, anda bisa memilih benih ikan yang panjangnya 1 cm hingga 5 cm. 

Benih dapat diperoleh dari peternak lele. Penebaran dilakukan di pagi atau sore hari untuk mengurangi stres pada ikan. Selama 24 jam pertama setelah penebaran, benih tidak perlu diberi makan karena ikan juga sedang adaptasi dan biasanya "malas makan". 

Ini juga untuk menghindari penumpukan kotoran akibat pakan yang tidak dimakan.

Setelah proses ini dimulai, penggantian air perlu dilakukan setiap 7-10 hari untuk menjaga kualitas air tetap baik. Tanda air perlu diganti antara lain: air berbau tidak sedap, keruh, atau ada busa di permukaannya.

Sebaiknya penggantian air hanya 40-50% saja, sebab jika airnya diganti 100% ikan akan "kaget" bahkan stress. 

Setelah penggantian air ikan jangan diberi pakan selama 12 jam karena sedang proses adaptasi lagi dan akan "malas makan" lagi.

Manajemen Pakan dan Nutrisi Lele

Lele harus diberi makan 2-3 kali sehari dengan porsi yang sesuai. Pakan bisa berupa pelet buatan yang kaya protein, karbohidrat, dan vitamin, atau pakan alami seperti cacing kecil / cacing sungai. Berikan pakan sesuai jumlah ikan untuk mencegah sisa pakan membusuk di dalam ember.

Mengatasi Hama dan Penyakit pada Lele

Beberapa penyakit yang sering menyerang lele adalah penyakit jamur, bakteri, dan parasit. Gejala lele sakit meliputi lele yang tidak mau makan, tubuh lele mengalami perubahan warna, atau lele berenang dengan cara yang tidak normal. 

Jika terdapat gejala tersebut, segera lakukan penanganan dengan cara mengisolasi ikan yang sakit dan memberikan obat sesuai anjuran dokter hewan. Selalu jaga kebersihan ember dan kualitas air untuk mencegah penyebaran penyakit.

Pemanenan dan Pemasaran Lele dari Ember

Setelah 3-4 bulan budidaya, lele biasanya sudah mencapai ukuran panen. Anda bisa menjual lele secara langsung ke konsumen, pasar, atau restoran lokal. Pemasaran juga bisa dilakukan secara online melalui media sosial atau situs jual beli online.

Mengembangkan bisnis beternak lele di ember memerlukan perhatian dan dedikasi. Dengan pengetahuan yang tepat dan pengelolaan yang baik, Anda bisa menjadikan budidaya lele sebagai sumber pendapatan yang menjanjikan.

Posting Komentar untuk "Cara Beternak Lele di Ember, Kecil Menjadi Besar"